Curah Hujan Tinggi, Lima Desa di Tiga Kecamatan Kembali Kebanjiran (Foto: Dok BPBD Kudus)
KUDUS, KanalMuria – Mesin pompa pengendali banjir di Desa Jati Wetan mulai dioperasikan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kudus.
Kepala Dinas PUPR Kudus, Arif Budi Siswanto mengatakan, dua unit mesin pompa pengendali banjir telah dioperasikan untuk mengurangi genangan air di Desa Jati Wetan.
“Pengoperasian mesin pompa di Desa Jati Wetan disesuaikan debit air di Sungai Wulan. Jika debit ada di bawah 150 meter kubik, cukup membuka pembuangan air ke Sungai Wulan,” jelas Arif, Jumat (24/02).
Namun pintu air pembuangan ke Sungai Wulan untuk sementara tidak bisa dibuka, karena debit airnya meningkat. Imbasnya, air meluap hingga kembali membanjiri Desa Jati Wetan.
Kepala Desa Jati Wetan, Agus Susanto menjelaskan, banjir yang terjadi di desanya karena intensitas hujan yang cukup tinggi. Saat turun hujan mengguyur cukup lama, Desa Jati Wetan rawan banjir dan satu -satunya jalan dengan membuang genangan air melalui pintu pembuang menuju Sungai Wulan.
“Sudah empat hari kemarin genangan di Dukuh Gendok dan Tanggulangin tinggi. Sebelumnya sempat dibuang, tapi ditutup lagi karena debit di Sungai Wulan juga meningkat. Sehingga hanya mengandalkan mesin pompa, tapi karena intensitas hujan tinggi, jadi akhirnya banjir lagi,” kata Agus.
Dia menyebut per Jumat (24/02), pintu pembuangan air sudah bisa dibuka lagi karena debit di Sungai Wulan kembali turun. Dia berharap debit air Sungai Wulan tidak meningkat, sehingga genangan banjir di Desa Jati Wetan cepat surut.
Agus menyatakan pihaknya saat ini tetap menyiapkan lokasi pengungsian, karena kediaman warga yang terdampak banjir sudah mencapai ratusan rumah. “Belum ada yang mengungsi. Tapi tetap kami siapkan, karena warga yang kebanjiran sudah mencapai ratusan rumah,” imbuhnya. (iby/de)
