
3 Desa di Selo Boyolali Terdampak Hujan Abu, Tim Gabungan Bersihkan dengan Penyemprotan (Foto: Dok Humas Polres Boyolali)
BOYOLALI, KanalMuria – Gunung Merapi yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu (11/03) pukul 12.12 WIB menunjukkan kenaikan aktivitas dengan mengeluarkan guguran awan panas yang meluncur ke arah Bebeng/Krasak, Yogyakarta. Akibat guguran awan panas, 3 desa mengalami hujan abu yaitu Tlogolele, Jrakah dan Klakah.
Dampak dari abu vulkani ini, berbagai fasilitas masih tampak memutih, Untuk itu, tim gabungan dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Damkar Satpol PP Boyolali dan PMI melakukan pembersihan sisa hujan abu erupsi Gunung Merapi, Senin (13/02)
Kapolres Boyolali AKBP Petrus P. Silalahi menyampaikan, untuk membersihkan sisa abu erupsi telah dikerahkan lima unit armada. Termasuk watercanon Gatotkaca milik Polres Boyolali dengan kapasitas 5.000 liter.
AKBP Petrus mengungkapkan, sasaran pembersihan abu erupsi Merapi meliputi sekolahan dan jalan-jalan utama di tiga desa yang terdampak hujan abu. “Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak menjadi prioritas pembersihan abu karena bisa menganggu proses belajar mengajar termasuk jalan-jalan utama kita bersihkan dengan cara disemprot air,” jelasnya.
Petrus menambahkan, kegiatan ini tidak hanya pembersihan sisa abu erupsi, tetapi Polres Boyolali juga membagikan masker secara gratis kepada masyarakat yang melintas di Dukuh Klakah, Desa Tlogolele Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.
Selain membagikan masker kepada masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Merapi, jajaran Polres Boyolali juga mendirikan Posko Kesehatan.
“Tim Dokkes Polres Boyolali telah mendirikan Posko Kesehatan di Kantor Balai Desa Tlogolele Selo, untuk warga yang terdampak erupsi Gunung Merapi. Silahkan memeriksakan kesehatan atau warga yang memerlukan obat dan vitamin datanglah ke Posko Kesehatan, ini semua gratis,” ujar Kapolres
Terkait erupsi Gunung Merapi, Kapolres mengimbau kepada masyarakat, mengenakan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik. Selain itu, warga perlu mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan pemerintah, siapkan logistik perorangan, antara lain makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yang cukup serta obat-obatan.
Lebih lanjut, Kapolres mengimbau masyarakat untuk tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan termasuk pendaki dan penambang pasir. Selain itu, masyarakat diminta tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai karena berpotensi terlanda bahaya lahar dingin apabila hujan.
“Terakhir, kami mengimbau warga untuk mengenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti, baju lengan panjang, celana panjang, dan topi,” tuturnya
“Jangan mudah termakan berita hoax dan selalu mematuhi anjuran yang diberikan oleh pemerintah, petugas TNI dan Polri serta pihak berkompeten lainnya,” tambahnya. (jt/ok)